Lamtoro, petai cina, atau petai selong adalah sejenis perdu dari suku Fabaceae (Leguminosae, polong-polongan), yang kerap digunakan dalam penghijauan lahan atau pencegahan erosi. Berasal dari Amerika tropis, tumbuhan ini sudah ratusan tahun diperkenalkan ke Jawa untuk kepentingan pertanian dan kehutanan,[6] dan kemudian menyebar pula ke pulau-pulau yang lain di Indonesia. Tanaman ini di Malaysia dinamai petai belalang.
Tumbuhan ini dikenal pula dengan aneka sebutan yang lain seperti p?l?nding, peuteuy sélong (Sd.); kemlandingan, mètir, lamtoro dan lamtoro gung (lamtoro besar; untuk varietas yang bertubuh lebih besar) (Jw.); serta kalandhingan, lantoro (Md.).[6] Nama-namanya dalam pelbagai bahasa asing, di antaranya: petai belalang, petai jawa (Mly.); lamandro (PNG); ipil-ipil, elena, kariskis (Fil.); krathin (Thai); leucaena, white leadtree (Ingg.); dan leucaene, faux mimosa (Prc.).[7] Nama spesiesnya, leucocephala (='berkepala putih') mengacu kepada bongkol-bongkol bunganya yang berwarna keputihan
Jenis Tanaman | : | Pohon |
Jenis Fungsi | : | |
Kategori konservasi | : | |
Kingdom | : | Plantae |
Sub Kingdom | : | Tracheobionta |
Divisi | : | Magnoliophyta |
Sub Divisi | : | |
Kelas | : | Magnoliopsida |
Sub Kelas | : | Rosidae |
Ordo | : | Fabales |
Family | : | Fabaceae |
Genus | : | Leucaena |
Species | : | Leucaena leucocephala |
Daya serap karbon/hari(kg) | : |
Nama Taman | Jumlah Tanaman |
---|